LAPORAN PRAKTIKUM
TERNAK UNGGAS
OLEH :
MUH. LATARUL ISLAIN
B1A 008 026
IPT
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2010
PENDAHULUAN
Lataru Belakang
Unggas
merupakan ternak yang telah mengalami domestikasi (penjinakan) dengan tujuan
untuk dimanfaatkan oleh manusia. Selain dijadikan sebagai hobi, unggas juga
digunakan sebagai bahan manusia. Karena unggas mengandung gizi yang cukup besar
dan memiliki harga yang lebi;h murah dari ternak lain sepert sapi dan kerbau.
Sehingga unggas sangat dibutuhkan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Beberapa
tahun terakhir ini populasi unggas semakin meningkat, karena didampingi oleh
peningkatan kebutuhan manusia dalam hal pangan. Para petani peternak terutama
di indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan populasi unggas mereka untuk
mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Akantetapi dalam hal manajemen mereka
tidak memperhatikannya baik itu dalam manajemen kesehatan, pemberian pakan,
obat-obatan, kandang, dan lingkungan sekitar yang sangat berpengaruh terhadap
produksi unggas tersebut.
Permasalahan
dikalangan peternak ini kemudian menimbulkan efek yang kurang bagus bagi
masyarakat terutama ternak unggas sendiri. Bagi masyarakat, permasalahan yang
sering dihadapi adalah bau kotoran yang sangat menyengat, sehingga mengganggu
masyarakat selain itu juga kurangnya manajemen terhadap kotoran ternak
menimbulkan emisi gas rumah kaca atau penyebab peningkatan global warming atau
pemanasan global. Sementara untuk unggas sendiri adalah timbulnya penyakit-penyakit
yang mengganggu organ pencernaan, organ pernafasan, serta organ produksinya.
Oleh
karena itu, melakukan praktikum sangat perlu bagi mahasiswa. Selain berguna
untuk menambah pengtahuan, juga sebagai sarana untuk mencoba melihat
organ-organ pada unggas yang dapat dijangkiti oleh penyakit.
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
·
Untuk
mengetahui bagian-bagian organ dari unggas
·
Untuk
menambah nilai prkatikum pada mata kuliah ilmu produksi ternak unggas
Kegunaan
·
Praktikum
ini berguna untuk menambah nilai kuliah bagi mahasiswa
·
Praktikum
ini berguna untuk memberikan pemahaman mahasiswa terhadap unggas
·
Praktikum
ini juga berguna untuk menimbulkan minat mahasiswa untuk beternak unggas
setelah mereka mempelajari tentang unggas dan melakukan percbaan melalui
praktikum.
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
Materi Praktikum
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
:
- 1 Set alat
bedah
- Gunting
- Pisau
- Kaca
pembesar
- Baskom
- Timbangan
- Plastik
- Jepitan
Bahan
Ayam kampung pejantan
Metode Praktikum
Adapun metode praktikum ini adalah
a) Pengamatan
eksternal
b) Ayam
di timbang kemudian dicatat. Setelah itu digambar bentuk fisik utuhnya.
c) Ayam
di potong
d) Di
seduh dengan air panas
e) Bulunya
dibuang.
f) Pengamatan
internal
g) Ayam
dibedah kemudian di gambar organ dalamnya secara umum
h) Setelah
itu kita amata bagian organ pencernaan kemudian digambar
i)
Mengamati organ pernafasan selanjutnya
digambar
j)
Mengamati organ reproduksinya dan
digambar.
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Ayam Pejantan
Warna bulu cream pada
punggung dan sebagian sayap + hitam pada ekor+putih pada sayap+hijau kehitaman
pada sebagian sayap dan tubuh.
jengger berwarna merah,
besar dan tegak
pialnya merah besar dan
lentur
warna kulit putih dan
paruh berwarna hitam bagian atas serta putih bagian bawah luarnya.
kukunya berwarna hitam.
cupingnya merah ditutup
oleh warna putih pada permukaan cuping.
berat hidup utuh adalah
1560 gr atau 1,56 kg
berat mati masih bulu
adalah 1480 gr atau 1,48 kg
berat mati tidak ada
bulu adalah 1400 gr atau 1,4 kg
berat darah adalah
berat hidup dikurangi – berat mati masih bulu
= 1560 gr – 1480 gr
= 80 gr atau 0,08 kg.
Pembahasan
Dari
hasil pengamatan praktikum bahwa warna ayam kampung pejantan memiliki warna
kulit yang putih, tapi karena adanya aliran darah sehingga warna kulit menjadi
merah. Sementara warna bulu dari dari ayam pejantan ini banyak sekali,
kemungkinan ini disebabkan oleh adanya pengaruh hereditas (keturunan) yang
secara otomatis melibatkan gen.
Dalam
keadaan ini, ayam pejantan juga memiliki jengger yang sangat merah dan besar.
Pada betina jengger ini bias kita gunakan sebagai penentu produksi telur ayam.
Jengger ayam betina tidak terlalu berwarna merah, tapi akan menjadi merah jika
ia sudah bertelur. Sementara pada ayam pejantan jenggernya sangat merah.
Jengger ini juga berfungsi sebagai secondary sex. Pada ayam pejantan jenggernya
sangat besar dan betina kecil dan pendek.
Perbedaan
perbedaan seperti diatas disebabakan oleh beberapa factor seperti factor
genetic. Karena genetic pejantan dan betina berbeda, menyebabkan perbedaan
sifat baik secara tampak maupun tidak tampak
Untuk organ-organ pada unggas secara garis besar
dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1. Organ
pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok
(ingluves), proventriculus (lambung sejati), ventriculus, usus halus (dua belas
jari) yang terdiri dari duodenum, jejunum dan illium., usus besar, usus buntu,
dan cloaca.
2. Organ
pernafasan terdiri dari tenggorokan, pharynx, larynx, bronchus, bronciolus, dan
paru-paru.
3. Organ
reproduksi terdiri dari testis dan vas deferens.
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
praktikum, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Secara garis besar, organ unggas dibagi menjadi tiga
bagian
1. Organ
reproduksi
2. Organ
pernafasan
3. Organ
pencernaan
Saran
Diharapkan
kepada mahasiswa untuk lebih serius dalam praktikum, agar ilmu yang didapatkan
mengenai unggas lebih banyak serta harus bersikap kritis kepada dosen untuk
bertanya tentang apa yang tidak diketahuinya.