Jumat, 20 April 2012


LAPORAN PRAKTIKUM
TERNAK UNGGAS

Unram Peternakan.jpg

OLEH :
MUH. LATARUL ISLAIN
B1A 008 026
IPT


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2010
PENDAHULUAN
Lataru Belakang
Unggas merupakan ternak yang telah mengalami domestikasi (penjinakan) dengan tujuan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Selain dijadikan sebagai hobi, unggas juga digunakan sebagai bahan manusia. Karena unggas mengandung gizi yang cukup besar dan memiliki harga yang lebi;h murah dari ternak lain sepert sapi dan kerbau. Sehingga unggas sangat dibutuhkan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Beberapa tahun terakhir ini populasi unggas semakin meningkat, karena didampingi oleh peningkatan kebutuhan manusia dalam hal pangan. Para petani peternak terutama di indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan populasi unggas mereka untuk mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Akantetapi dalam hal manajemen mereka tidak memperhatikannya baik itu dalam manajemen kesehatan, pemberian pakan, obat-obatan, kandang, dan lingkungan sekitar yang sangat berpengaruh terhadap produksi unggas tersebut.
Permasalahan dikalangan peternak ini kemudian menimbulkan efek yang kurang bagus bagi masyarakat terutama ternak unggas sendiri. Bagi masyarakat, permasalahan yang sering dihadapi adalah bau kotoran yang sangat menyengat, sehingga mengganggu masyarakat selain itu juga kurangnya manajemen terhadap kotoran ternak menimbulkan emisi gas rumah kaca atau penyebab peningkatan global warming atau pemanasan global. Sementara untuk unggas sendiri adalah timbulnya penyakit-penyakit yang mengganggu organ pencernaan, organ pernafasan, serta organ produksinya.
Oleh karena itu, melakukan praktikum sangat perlu bagi mahasiswa. Selain berguna untuk menambah pengtahuan, juga sebagai sarana untuk mencoba melihat organ-organ pada unggas yang dapat dijangkiti oleh penyakit.
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
·         Untuk mengetahui bagian-bagian organ dari unggas
·         Untuk menambah nilai prkatikum pada mata kuliah ilmu produksi ternak unggas

Kegunaan
·         Praktikum ini berguna untuk menambah nilai kuliah bagi mahasiswa
·         Praktikum ini berguna untuk memberikan pemahaman mahasiswa terhadap unggas
·         Praktikum ini juga berguna untuk menimbulkan minat mahasiswa untuk beternak unggas setelah mereka mempelajari tentang unggas dan melakukan percbaan melalui praktikum.



















MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
Materi Praktikum
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :                                                                            
  • 1 Set alat bedah
  • Gunting
  • Pisau
  • Kaca pembesar
  • Baskom
  • Timbangan
  • Plastik
  • Jepitan
Bahan
Ayam kampung pejantan

Metode Praktikum
Adapun metode praktikum ini adalah
a)      Pengamatan eksternal
b)      Ayam di timbang kemudian dicatat. Setelah itu digambar bentuk fisik utuhnya.
c)      Ayam di potong
d)     Di seduh dengan air panas
e)      Bulunya dibuang.
f)       Pengamatan internal
g)      Ayam dibedah kemudian di gambar organ dalamnya secara umum
h)      Setelah itu kita amata bagian organ pencernaan kemudian digambar
i)        Mengamati organ pernafasan selanjutnya digambar
j)        Mengamati organ reproduksinya dan digambar.

















Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Ayam Pejantan
Warna bulu cream pada punggung dan sebagian sayap + hitam pada ekor+putih pada sayap+hijau kehitaman pada sebagian sayap dan tubuh.
jengger berwarna merah, besar dan tegak
pialnya merah besar dan lentur
warna kulit putih dan paruh berwarna hitam bagian atas serta putih bagian bawah luarnya.
kukunya berwarna hitam.
cupingnya merah ditutup oleh warna putih pada permukaan cuping.
berat hidup utuh adalah 1560 gr atau 1,56 kg
berat mati masih bulu adalah 1480 gr atau 1,48 kg
berat mati tidak ada bulu adalah 1400 gr atau 1,4 kg
berat darah adalah berat hidup dikurangi – berat mati masih bulu
   = 1560 gr – 1480 gr
   = 80 gr atau 0,08 kg.
Pembahasan
Dari hasil pengamatan praktikum bahwa warna ayam kampung pejantan memiliki warna kulit yang putih, tapi karena adanya aliran darah sehingga warna kulit menjadi merah. Sementara warna bulu dari dari ayam pejantan ini banyak sekali, kemungkinan ini disebabkan oleh adanya pengaruh hereditas (keturunan) yang secara otomatis melibatkan gen.
Dalam keadaan ini, ayam pejantan juga memiliki jengger yang sangat merah dan besar. Pada betina jengger ini bias kita gunakan sebagai penentu produksi telur ayam. Jengger ayam betina tidak terlalu berwarna merah, tapi akan menjadi merah jika ia sudah bertelur. Sementara pada ayam pejantan jenggernya sangat merah. Jengger ini juga berfungsi sebagai secondary sex. Pada ayam pejantan jenggernya sangat besar dan betina kecil dan pendek.
Perbedaan perbedaan seperti diatas disebabakan oleh beberapa factor seperti factor genetic. Karena genetic pejantan dan betina berbeda, menyebabkan perbedaan sifat baik secara tampak maupun tidak tampak
Untuk organ-organ pada unggas secara garis besar dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1.      Organ pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok (ingluves), proventriculus (lambung sejati), ventriculus, usus halus (dua belas jari) yang terdiri dari duodenum, jejunum dan illium., usus besar, usus buntu, dan cloaca.
2.      Organ pernafasan terdiri dari tenggorokan, pharynx, larynx, bronchus, bronciolus, dan paru-paru.
3.      Organ reproduksi terdiri dari testis dan vas deferens.











PENUTUP

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan praktikum, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
Secara garis besar, organ unggas dibagi menjadi tiga bagian
1.      Organ reproduksi
2.      Organ pernafasan
3.      Organ pencernaan
Saran
Diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih serius dalam praktikum, agar ilmu yang didapatkan mengenai unggas lebih banyak serta harus bersikap kritis kepada dosen untuk bertanya tentang apa yang tidak diketahuinya.